Kamis, 11 Oktober 2012

Pesan Anak dan Pesan Orang Tua

Anak: Tangan saya masih kecil. Tolong jangan mengharapkan kesempurnaan setiap kali saya merapikan tempat tidur, menggambar, atau melempar bola. Kaki saya masih pendek. Tolong perlambat agar saya bisa berjalan beriringan dengan Ayah / Bunda.
Orang Tua: Bukankah ayah menggendong kamu sedari kamu masih bayi? Tapi baiklah nak, asal kamu ingat memperlambat jalanmu ketika kami telah renta.




Anak: Mata saya belum melihat dunia seperti yang Ayah/ Bunda lihat. Tolong izinkan kami menjelajahinya secara aman. Jangan memberikan larangan yang tak perlu.
Orang Tua: Andai kamu melihat apa yang kami lihat, kau akan berharap tetap berada di rahim bundamu. Tapi baiklah nak, asalkan kau dapat menjaga pandanganmu.


Anak: Selalu akan ada saja pekerjaan di dalam rumah tangga. Saya masih kecil untuk waktu yang begitu singkat. Tolong luangkan lebih banyak waktu untuk menjelaskan dunia yang ajaib ini, dan lakukan secara tulus ikhlas.
Orang Tua: Bila waktu di dunia ini tak terbatas, tak ada tempat kami ingin habiskan kecuali bersamamu, nak. Tapi baiklah, asal kau tak bosan menjelaskan apa yang kami lupakan saat kami sudah pikun dan renta.







Anak: Perasaan saya masih halus. Tolong sensitif terhadap kebutuhan-kebutuhan kami. Jangan memarahi saya sepanjang hari. Ayah / Bunda pasti tak senang kalau dimarahi karena ingin tahu. Perlakukan saya seperti Ayah / Bunda ingin diperlakukan.
Orang Tua: Justru kami memperlakukan kamu agar kamu tak perlu tahu bagaimana buruknya kami diperlakukan. Tapi baiklah nak, asal kamu tahu bagaimana memperlakukan kami saat kami tak mampu lagi memperlakukan kamu dengan baik.




Anak: Saya adalah hadiah yang istimewa dari Tuhan. Tolong perlakukan saya sebagai harta berharga, berikan bimbingan untuk semua tindakan saya. Beri saya panduan tentang cara menjalani hidup dan mendisiplin saya dengan cara manis.
Orang Tua: Bukankah kami sudah berikan segalanya agar kamu menjadi sesuatu yang tak hanya berharga di mata kami, tapi di mata orang lain? Tapi sanggupkah kau berikan segalanya sekedar agar kami tak kesepian di hari tua?










Anak: Saya memerlukan dorongan dan pujian Ayah/Bunda untuk tumbuh. Tolong jangan cepat mencela. Ingat, Ayah/Bunda dapat mengkritik hal-hal yang saya kerjakan tanpa mencela saya.
Orang Tua: Kami ingat memuji kamu selalu di waktu kecil hanya untuk hal-hal sederhana seperti mengucap huruf dari A sampai Z, berhitung dari satu sampai sepuluh. Namun pernahkah kamu memuji kami untuk hal-hal sederhana seperti mengantarkan kamu ke sekolah, menyiapkan makan malammu, atau menemani kamu tidur di waktu malam?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar